Dinkes Sebut Sembilan Daerah di Malut Zona Kuning COVID-19

Ternate – Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku Utara (Malut) menyebutkan laporan harian penanganan COVID-19 di Malut tercatat sembilan kabupaten/kota di Malut masuk zona kuning dan satu kabupaten lainnya masuk zona oranye atau kategori resiko sedang.

“Dengan menurunnya angka pasien positif COVID-19 menjadikan sembilan kabupaten/kota di Malut masuk zona kuning atau resiko rendah dan satu daerah yakni Kabupaten Pulau Taliabu masih di zona oranye atau resiko sedang,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Malut, dr Rosita Alkatiri di Ternate, Rabu.

Sembilan kabupaten/kota di Malut yang tercatat masuk zona kuning diantaranya Kabupaten Kepulauan Sula, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Pulau Morotai Halmahera Selatan, Halmahera Utara dan Halmahera Timur

Sedangkan, berdasarkan laporan harian Dinas Kesehatan Malut untuk jumlah keseluruhan untuk jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 per 7 September 2021 sebanyak 11.848 orang, kasus sembuh 11.255 orang, meninggal dunia 301 orang, kasus aktif menurun menjadi 292 orang.

Rincian kasus terkonfirmasi positif COVID-19 diantaranya terbanyak di Kota Ternate sebanyak 2883 orang, Halmahera Utara 2.689 orang, Tidore Kepulauan 1.499 orang, Halmahera Selatan 1.325 orang, Pulau Morotai 1.8085 orang, Haltim 788 orang, Halbar 569 orang, Kepsul 391 orang, Halteng 335 orang dan paling rendah Kabupaten Pulau Taliabu sebanyak 280 orang.

Untuk kasus sembuh COVID-19 diantaranya terbanyak Kota Ternate 2.770 orang, Halmahera Utara 2.605 orang, Kota Tidore Kepulauan 1.429 orang, Halmahera Selatan 1.170 orang dan Pulau Morotai 978 orang

Selain itu, Rosita menambahkan, hingga hari ini, pasien yang menjalani perawatan di RSU sebanyak 27 orang dan terbanyak di Halmahera Barat 12 orang, Kepulauan Sula 4 orang, Halmahera Selatan 4 orang, Halmahera Utara 3 orang, Halmahera Timur 1 orang, Ternate 1 orang dan Kota Tidore Kepulauan 2 orang serta menjalani isolasi mandiri turun menjadi 255 orang. (Ant)